Diyakini Lebih Cepat Menular, Kenali Gejala Varian Delta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Varian Delta yang merupakan mutasi dari Covid-19 dikenal sangat menular. Karenanya, sangat penting untuk mengetahui gejala varian yang ditemukan di India pada Desember 2020.
Pada 14 Juni 2021, varian Delta telah mencapai 74 negara, hanya 6 bulan setelah penemuan. Varian itu diperkirakan 43% hingga 90% lebih mudah menular daripada varian Covid-19 sebelumnya.
Dilansir dari WebMD, Selasa (22/6) para ahli masih tidak yakin mengapa varian Delta jauh lebih menular daripada yang lain. Studi awal menunjukkan bahwa mutasi pada varian Delta mungkin membantunya berbaur lebih baik dengan sel manusia begitu menempel.
Jika dapat dengan mudah menyatu dengan sel Anda, virus tersebut dapat menginfeksi dan mengalahkan sistem kekebalan tubuh. Di Inggris, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah 50 tahun, 2,5 kali lebih mungkin terinfeksi jenis varian ini. Varian ini juga membuat gejala tampak lebih parah.
Berdasarkan data dari sebuah aplikasi pelacakan gejala, Zoe COVID Symptom Study, menunjukkan gejala Covid-19 di Inggris dapat berubah seiring penyebaran varian Delta. Gejala teratas yang dilaporkan pada aplikasi meliputi sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek hingga demam.
Sementara batuk dan kehilangan penciuman tidak lagi jadi gejala umum sehingga para peneliti khawatir orang mungkin salah mengira bahwa mereka hanya pilek. Ini membuat mereka tidak karantina mandiri sehingga membantu penyebaran varian.
Pada 14 Juni 2021, varian Delta telah mencapai 74 negara, hanya 6 bulan setelah penemuan. Varian itu diperkirakan 43% hingga 90% lebih mudah menular daripada varian Covid-19 sebelumnya.
Dilansir dari WebMD, Selasa (22/6) para ahli masih tidak yakin mengapa varian Delta jauh lebih menular daripada yang lain. Studi awal menunjukkan bahwa mutasi pada varian Delta mungkin membantunya berbaur lebih baik dengan sel manusia begitu menempel.
Jika dapat dengan mudah menyatu dengan sel Anda, virus tersebut dapat menginfeksi dan mengalahkan sistem kekebalan tubuh. Di Inggris, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah 50 tahun, 2,5 kali lebih mungkin terinfeksi jenis varian ini. Varian ini juga membuat gejala tampak lebih parah.
Berdasarkan data dari sebuah aplikasi pelacakan gejala, Zoe COVID Symptom Study, menunjukkan gejala Covid-19 di Inggris dapat berubah seiring penyebaran varian Delta. Gejala teratas yang dilaporkan pada aplikasi meliputi sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek hingga demam.
Sementara batuk dan kehilangan penciuman tidak lagi jadi gejala umum sehingga para peneliti khawatir orang mungkin salah mengira bahwa mereka hanya pilek. Ini membuat mereka tidak karantina mandiri sehingga membantu penyebaran varian.
(dra)